Kamis, 11 Desember 2014

KUNJUNGAN KERJA PELAKSANA TUGAS KEPALA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN BOVEN DIGOEL KE DISTRIK MINDIPTANA



K_unjungan kerja Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Boven Digoel ke Distrik Mindiptana dalam rangka pengecekan kelompok-kelompok usaha tanaman pangan holtikultura yang selama ini dijalankan oleh masyarakat Muyu-Mandobo Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Kao. Pada saat pertemuan berlangsung, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Boven Digoel, mengatakan kepada peserta rapat pada sore hari itu, hari Sabtu 14 November 2014, jam 03.00 (sore) waktu Mindiptana Papua.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Boven Digoel, kunjungan kerja ini tidak hanya di wilayah Distrik Mindiptana, tapi di distrik-distrik lain juga kami lakukan kunjungan kerja seperti di wilayah Mandobo Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Kao juga kami melakukan kunjungan kerja, seperti yang kami lakukan di Mindiptana pada sore hari ini. Menurut beliau, kami telah menugaskan petugas-petugas diwilayah Distrik Mindiptana untuk mendampingi kelompok-kelompok usaha mandiri di Mindiptana sini, ungkapnya.

Kunjungan kerja Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kebupaten Boven Digoel, merupakan momen bagi masyarakat Muyu-Mandobo untuk menyampaikan kritik, saran, usulan, untuk ditampung kemudian akan dijawab melalui kebijakan yang akan diturunkan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama kepada kelompok-kelompok usaha yang sementara ini sedang berjalan. Kehadiran Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Boven Digoel di Distrik Mindiptana, di damping oleh DANRAMIL Distrik Mandobo (Tanah Merah) serta anggotanya.

Pertemuan bersama masyarakat Muyu-Mandobo Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Kao di Distrik Mindiptana yang tergabung dalam kelompok-kelompok usaha itu, berlangsung selama ± (kurang lebih) dua (2) jam lamanya. Kegiatan itu dimediasi oleh Kepala Distrik Mindiptana, Bapak Frans Komon, selaku kepala wilayah di Distrik Mindiptana. Rombongan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan, banyak menerima usulan dari para intelektual Muyu-Mandobo, salah satunya adalah Sarjana Peternakan, saudari Odinda Kakutu, mengusulkan dirinya bersama teman-teman agar menjadi pendamping para kelompok-kelompok tani bersama PPL di Distrik Mindiptana.

Usulan saudari Odinda Kakutu, langsung ditanggapi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan bahwa untuk sementara ini kami belum menerima tenaga pendamping, tuturnya diselah-diselah pertemuan berlangsung. Pertemuan itu berlangsung di kantor Pengadilan lama Distrik Mindiptana, peserta yang hadir pada rapat kunjungan kerja itu ± (kurang lebih) 50 (lima puluh) orang yang hadir pada saat itu. Sekitar jam 05.00 (sore) waktu Mindiptana Papua, pertemuan berakhir, maka Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Boven Digoel, meninggalkan ruang rapat dan melanjutkan kunjungan kerja ke distrik lain di daerah mandobo Daerah Aliran sungai (DAS) Kali Kao Kabupaten Boven Digoel.

Pembagian Dana Bantuan Sosial Kepada Seluruh Masyarakat Muyu-Mandobo Di Distrik Mindiptana



Mindiptana_11 November 2014, jam,08.00 (pagi) waktu Mindiptana Papua, pembagian dana bantuan sosial kepada masyarakat Muyu-Mandobo di kantor Distrik Mindiptana Kabupaten Boven Digoel, masyarakat yang hadir pada saat pembagian dana sosial mencapai ± (kurang lebih) empat ratus (400) proposal atau empat ratus orang yang memasukan proposal. Pembagian di bahagi berdasarkan kampung diwilayah pemerintahan Distrik Mindiptana Kabupaten Boven Digeol, dimulai kampung Mindiptana yang menjadi sentral ibu kota distrik Mindiptana antara lain, RT 01, RT 02, RT 03, pembagian dana bantuan social di bahagi berdasarkan wilayah kampung Mindiptana dan selanjutnya kampung-kampung lain yang termasuk dalam wilayah administrasi pemerintahan distrik Mindiptana.

Sementara jumlah kampung yang termasuk dalam wilayah distrik Mindiptana sebanyak ± (kurang lebih) 13 (tiga belas) kampung. Pembagian dana bantuan social diberikan kepada masyarakat yang melakukan usaha disektor pertanian, sektor perkebunan, sektor perikanan, sektor peternakan dan jenis usaha lainnya seperti rental-rental dan usaha-usaha lainnya. Bantuan dana sosial ini diberikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim survei dari pemerintah Distrik Mindiptana. Mereka yang terlibat dalam tim survei adalah Sekertaris Kampung Kamka, Bapak Yosep Monombut,Bapak Paulinus Wikom, Bapak Leonardus Bonggo, ibu Wihelmina Bonggo,Bapak Agustinus Kawin, Bapak Otto Timop Karo, Bapak KAPOLSEK Mindiptana beserta bawaannya, Bapak DANRAMIL serta bawaannya dan staf pegawai distrik Mindiptana lainnya.

Menurut Kepala Distrik Mindiptana, Bapak Frans Komon, kegiatan survei ini kami lakukan pertama kali diwilayah distrik Mindiptana, yang kebetulan saja saya dipercayakan oleh masyarakat Muyu-Mandobo sebagai kepala wilayah di distrik Mindiptana. Lebih lanjut ia mengatakan, survei ini dilakukan supaya kami mengetahui animo usaha masyarakat dalam dunia usaha kecil dan menengah (UKM) secara pasti dilapangan. Lebih lanjut ia mengatakan, setiap tiga (3) bulan kami akan mengontrol usaha-usaha yang dijalankan masyarakat, dengan langka-langka seperti ini akan memberikan motivasi yang sangat tinggi bagi masyarakat Muyu-Mandobo di Distrik Mindiptana untuk tetap terus mengembangkan usaha mereka masing-masing.

Usaha perorangan masyarakat yang diusulkan melalui proposal permohonan bantuan sebanyak 400 (empat ratus) itu di bahagi kepada setiap individu yang menjalakan usaha masing-masing sebesar Rp. 1.000.000; untuk pengembangan usaha kecil dan menengah lebih lanjut, demi melangsungkan kehidupan ekonomi rumah tangga setiap hari di negeri Muyu-Mandobo. Sementara pembagian berlangsung dengan aman berkat para aparat keamanan yang sedang berjaga-jaga keamanan, agar tidak terjadi konflik hanya karena uang pembagian dana bantuan sosial saja, dilingkungan kantor distrik Mindiptana, akhirnya pembagian bantuan dana social berjalan dengan aman hingga selesai.

Rabu, 03 Desember 2014

PPL TURUN LAPANG BERSAMA MASYARAKAT KAMPUNG MINDIPTANA DI LAHAN PRAKTEK UJI COBA



Praktek uji coba bersama masyarakat Muyu-Mandobo Daerah Aliran Sungai (DAS) Kao, tepat hari Sabtu, 14 November 2014, jam 08.00 (pagi) Waktu Mindiptana Papua. Praktek uji coba ini dilakukan oleh PPL dari Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel, Bapak Sudirjo bersama Ketua Kelompok Natalis Kaipman dan Wakil Ketua Kelompok Ibu Katarina Mandobar melakukan pembimbingan terhadap kelompok Ibu-Ibu Petani tanaman holtikultura, tepatnya dilingkungan Jeganim Pancuran RT 01, RW 01, Kampung Mindiptana Distrik Mindiptana Kabupaten Boven Digoel.

Pada saat praktek pembimbingan itu, masyarakat dilatih metode bercocok tanam yang baik, mulai dari mempersiapkan lahan penanaman sampai kepada proses penanaman dilahan yang tersedia. Selain itu cara menggunakan pupuk organik, non-organik pada tanaman sebagai bahan perangsang tanaman yang telah ditanami dengan teknologi sederhana tepat guna. Metode penanaman tanaman holtikultura khususnya tanaman sayur-sayuran yang selama ini dijalankan ibu-ibu kelompok usaha PNPM Mandiri RESPEK di Kampung Mindiptana, selanjutnya beliau mengajarkan pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai lahan bercocok tanam kapasitas makro dengan menggunakan koker tanaman (bioteknologi), khususnya tanaman sayur-sayuran seperti tanaman sayuran terong, tanaman sayuran sawih.

Dalam praktek pembimbingan itu, banyak masyarakat (Ibu-Ibu) suku Muyu-Mandobo yang mengajukan usulan, saran, pertanyaan, kritik, kepada anggota PPL dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Bapak Sudirjo beliau adalah salah seorang pegawai pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel, disaat praktek penanaman berlangsung, setiap ibu Muyu-Mandobo masing-masing membawah alat perkakas pertanian seperti pacul, pacul garpu, sikop, meter, tali raffia, serta alat pertanian lainnya untuk mengikuti pelatihan ditempat lahan praktek yang dijadikan sebagai laboratorium lapangan yang telah tersedia.
Jenis tanaman yang akan ditanam pada saat praktek uji coba seperti tanaman sayuran terong, kacang tanah, sayuran sawi, tanaman sayuran kacang-kacangan, tanaman kangkung cabut, serta tanaman holtikultura lainnya yang akan ditanam pada lahan praktek sebagai lahan percobaan. Laboratorium lapangan/lahan praktek merupakan lahan percobaan. Laboratorium lapangan yang di pergunakan untuk lahan praktek adalah milik Ibu Almahrum Bapak Yulius Bankok tepatnya di kompleks jeganim pancuran, RT 01, RW 01, kampung Mindiptana Distrik Mindiptana Kabupaten Boven Digoel. Selama kegiatan berlangsung, dihadiri juga Sekertaris Kampung Mindiptana, Bapak Otto Timop Karo. Kegiatan praktek lahan uji coba itu berlangsung selama ± 2 jam lamanya, sisa waktunya masyarakat bersama anggota PPL dari Dinas Pertanian Kabupaten Boven Digoel, bersama-bersama sarapan dirumah salah seorang ibu anggota kelompok usaha PNPM Mandiri RESPEK di kompleks perikanan Kampung Mindiptana, kegiatan ini di akhiri dengan doa bersama.

Jumat, 28 November 2014

KANTOR KAMPUNG MINDIPTANA DAPAT MERUBAH NASIB ORANG MENJADI MANUSIA TERPANDANG





Pada tahun 1980 Bapak Paulinus Wikom memegang Jabatan Kepala Kampung Mindiptana sejak beliau masih mudah hingga sekarang beliau masih terus memegang jabatan kepala Kampung dan melakukan kaderisasi terhadap banyak orang manusia Muyu-Mandobo.Beliau (Bapak Paulinus Wikom) melakukan kaderisasi serta membentuk watak, karakter terhadap setiap manusia Muyu-Mandobo yang bekerja di Kantor Kampung Mindiptana sebagai seorang pemimpin tidak sedikit yang beliau melakukan kaderisasi lewat kantor Kepala Kampung Mindiptana.

Fakta yang dialami kedua manusia Muyu yakni Bapak Otto Timop Karo dan Bapak Lambertus Awok, mereka ditarik oleh beliau mengabdi di Kantor Kampung Mindiptana sejak tahun 1980-an sebagai aparat Kampung Mindiptana. Walaupun dengan gaji sangat minim, mereka berdua setia menjalankan sistim pemerintahan yang paling terkecil bersama Bapak Paulinus Wikom di Kantor Kampung Mindiptana dengan gaji setiap bulan sebesar Rp.15.000; . Dengan gaji sangat kecil tidak mengurangi semangat mereka berdua untuk membantuk Bapak Paulinus Wikom menjalakan sistem pemerintahan paling bawah di Negara Indonesia ini.

Untuk mengubah nasib seseorang memang sangat sulit, apalagi melakukan kaderisasi atau membelajarkan manusia mengenal sistim teknis administrasi pemerintahan di Negara ini. Tapi bagi belaiu kaderisasi merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam rangka membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi angka kriminalitas di kampong Mindiptana yang seringkali tidak diinginkan oleh masyarakat setempat. Namun untuk menjadi kader-kader yang terbaik adalah membutuhkan ketabaan dari setiap individu yang mengabdi di Kantor Kampung Mindiptana, lagi pulah dengan gaji yang sangat minim itu, tapi Bapak-Bapak kami berdua (Bapak Lambertus Awok-Otto Timop Karo) mempunyai loyalitas pengabdian terhadap Negara ini selama 15 (Lima Belas ) tahun lamanya.
Salah satu dari mereka berdua yang masih bertahan adalah Bapak Otto Timop Karo, Adik dari salah seorang pendiri Sekolah SMU YPPK Petrus Hoeboer Mindiptana, Almahrum Bapak Efraim Tomy, Bapak Efraim Tomy ketua pendiri sekolah ketika itu. Bapak Otto Timop Karo sampai sekarang masih setia sebagai sekertaris Kampung Mindiptana. Mereka berdua sekarang menjadi panutan bagi masyarakat di Distrik Mindiptana, semua berkat kaderisasi yang dilakukan oleh Bapak Paulinus Wikom, mereka juga turut menentukan kebijakan pembangunan di Distrik Mindiptana.



Selasa, 25 November 2014

SEKERTARIAT PERPUSTAKAAN MINDIPTANA






Sekertariat perpustakaan Mindiptana di buka pada tahun 2006 lamanya berdiri sekertariat ini hanya untuk memberikan kemudahan bagi setiap para intelektual yang telah bertugas di Kabupaten Boven Digoel pada umumnya dan khususnya di Distrik Mindiptana. Kehadiran Sekertariat Perpustakaan di Wilayah Distrik Mindiptana sebagai suatu sumber literature yang dapat membuka wawasan bagi masyarakat Muyu-Mandobo di Distrik Mindiptana khususnya.

Lebih dari itu sebagai tempat pergumulan para pemuda yang ingin belajar untuk menambah wawasan berpikir, menambah idealism bagi setiap manusia Muyu-Mandobo yang ada di Distrik Mindiptana. Sayangnya buku-buku yang disediakan tanpa ada bantuan pemerintah Distrik maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel dalam hal ini Bapak Bupati sebagai pengambil kebijakan ini tidak memperhatikannya. Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel justru turut mematikan daya kreativitas pemuda-pemudi di Distrik Mindiptana untuk bersaing dengan masyarakat Papua lainnya dan masyarakat Non-Papua.

Sekertariat ini diserahkan langsung oleh salah seorang Pendiri Sekolah SMU YPPK Petrus Hoeboer Mindiptana, Almahrum Bapak Donatus Kacap Kaipman, namun sampai saat ini masih di kelolah oleh Saudara Natalis Kaipman, anak dari Almahrum Bapak Donatus Kacap Kaipman, pengelolaannya masih terus berjalan walaupun lambat.

Jumat, 21 November 2014

BAPAK LAMBERTUS AWOK MENGABDI DI NKRI NASIB TIDAK DI PERHATIKAN


Mengabdi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tapi sampai saat ini Bapak Lambertus Awok, tidak di perhatikan. Beliau masuk sebagai anggota ANSIP pada tanggal 1 Januari tahun 1980 selama lima (5) tahun, dilihat dari loyalitas penuh pengabdian, beliau diangkat sebagai DANTON ANSIP se-wilayah kampung Mindiptana yang meliputi lima kampung di distrik Mindiptana. Pada tahun 1990 beliau ditarik masuk sebagai aparat Kampung Mindiptana, selama menjalan tugas dengan baik, maka beliau diangkat menjabat sebagai kepala KAUR UMUM di Kantor Kampung Mindiptana selama lima (5) tahun. Selanjutnya beliau menjabat sebagai kepala KAUR Pemerintahan hingga tahun 2006, selama 15 tahun Bapak Lambertus Awok bekerja sebagai aparat kampung Mindiptana di Distrik Mindiptana.

Di tahun 2006 beliau (Bapak Lambertus Awok) ditarik masuk bekerja dalam sistim fungsional yakni sebagai Guru Tutor di Kampung Yetetkun Distrik Waropko Kabupaten Boven Digoel, sejak tahun 2006 beliu mengajar hingga di pindahkan SD YPPK Kampung Anggamburan selama 5 tahun. Kemudian Bapak Lambertus Awok menjabat sebagai Pelaksana Tugas Harian Kepala Sekolah SD YPPK Kampung Anggamburan Distrik Mindiptana Kabupaten Boven Digoel, selama dua (2) tahun tiga (tiga) bulan dan selanjutnya beliau dipindahkan ke SD YPPK Kampung Imko Distrik Mindiptana pada tahun 2014.

Selama bertahun-tahun beliau mengabdi di Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai ANSIP, sebagai aparat kampung dan dipakai sebagai guru Tutor untuk melayani masyarakat, namun sampai saat ini nasib Bapak Lambertus Awok sangat tidak di perhatikan oleh pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Papua,Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel, Pemerintah Distrik Mindiptana.Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Boven Digoel.

Jangankan nasibnya yang tidak di perhatikan, apalagi kesejahteraan beliau berupa bantuan motor (kendaraan) roda dua tidak di bantu, beliu pergi-pulang mengajar dengan jalan kaki. Apalagi bantuan kesejahteraan seperti rumah serta perabotan lainnya tidak di perhatikan, beliau (Bapak Lambertus Awok) hidup sangat menderita sambil menjalankan tugas sebagai guru Tutor hingga saat ini.