Kamis, 27 Mei 2010

Polisi Kembali Melakukan Pelanggaran Ham Di Wilayah Waena

Hari:Kamis,27/05/2010
Pukul,11:00 waktu Papua Barat
Tempat: Di Depan Halaman Kampus STSP


Kota Madya Jayapura-Kehadiran polisi di Distrik Waena Kelurahan Waena,tepatnya di pintu masuk jalan belut,disitu terletak pos polisi di tengah-tengah masyarakat.Kehadiran polisi di Wilayah Distrik Waena Kelurahan Waena,membuat masyarakat secara sikologis tertekan,merasa panik dan takut.Kelahiran aparat kepolisian dari polres jayapura tidak hanya mengganggu masyarakat,tetapi juga telah menangkap,menganiaya masyarakat,serta melakukan penembakan terhadap salah seorang pemuda.

Pada hari kamis,27 Mei-2010,tepat pukul 11:00 siang,waktu papua barat,Polisi kembali melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap salah seorang pemuda warga Waena,Yakni menembak salah seorang Pemuda papua yakni TERY.HESEGEM,tepatnya didepan Kampus STSP SENI WAENA PAPUA.Motif kejadiaannya adalah ketika itu,TERY.HESEGEM bersama teman-teman lainnya sedang duduk sambil meneguk Minuman Keras (MIRAS) di depan Halaman Kampus STSP,namun kehadiran mereka sangat mengganggu menurut para dosen dan mahasiswa/i yang sedang melakukan aktivitas belajar mengajar,maka untuk menghindari hal itu,sebagian mahasiswa keluar memberikan teguran kepada mereka untuk menghindar dari halaman kampus,tetapi dari antara mereka berdiri dan menarik rambut salah seorang mahasiswa,akibat dari tindakan tersebut,maka mahasiswa yang lainnya memukul teman Tery.Hesegem untuk menghindar dari ancaman tersebut,namun dari antara mahasiswa yang ada sedang menghubungi pihak berwajib(POLISI)tak lama kemudian polisi dari Pos Jalan Belut datang tanpa bertanya banyak,menghayunkan tangan ke muka si korban Tery.Hesegem,korban dalam keadaan beralkohol jelas tidak terima atas tindakan polisi yang kurang ajar itu,maka korban juga melakukan pukulan pembalasan ke wajah polisi,pertengkaran tidak begitu lama,tiba-tiba saja salah seorang anggota polisi bertubuh kecil-kecil membuka kunci trekel senjata dan melepaskan tembakan kearah korban,TERY.HESEGEM dan mengenai tubuh korban di bagian rusuk kanan korban sebanyak dua kali,korban akhirnya lari menyelamatkan diri,tetapi sayang korban tidak bisa bertahan akhirnya jatuh pingsan di hadapan masyarakat banyak. Korban sementara sedang dirawat di Rumah Sakit Bayangkara,kondisi keselamatan korban sampai saat ini dalam keadaan kritis.Akibat dari tindakan itu,ternyata Polisi telah mencetak satu pelanggaran baru terhadap warga masyarakat papua,maka boleh dikatakan bahwa polisi tidak PROFESIONAL dalam menyelesaikan suatu masalah.Oleh sebab itu tindakan polisi penjajah ini tidak lain adalah mesin pembunuh manusia papua,kesimpulannya yang kita simpulkan adalah "POLISI TELAH KEMBALI MELAKUKAN PELANGGARAN HAM BERAT," terhadap masyarakat Papua.

Sabtu, 15 Mei 2010

Acara pemilihan Badan Pengurus Baru Anjungan Merauke

Acara pemilihan Badan Pengurus Baru Anjungan Merauke 

Hari: Sabtu,15/05/2010
Pukul,07:00 malam Waktu Papua Barat
Tempat: Anjungan Merauke

Dalam pertemuan pada hari ini sabtu,15-Mei-2010 adalah membentuk Badan Pengurus Formatur terpilih penghuni Anjungan Merauke. Agenda pertemuan ini dimulai pada pukul,07:15 malam Waktu Papua Barat,pertemuan ini untuk mempersiapkan pemilihan dan pelantikan badan pengurus Anjungan Merauke.

Acara ini di pimpin oleh tiga orang penghuni anjungan Merauke adalah:
1. Bapak Guru Petrus.Hero
2. Max.Muyak
3. Pius.Koweng
Dari ketiga penanggung jawab tersebut, masing-masing memiliki tugas dan fungsi yang berbeda antara mereka bertiga adalah sebagai berikut:
Ketua: Pius.Koweng
Wakil:Max.Muyak
Sekertaris: Petrus Hero

Acara pembukaan di bawahkan oleh:
Bapak Guru Petrus.Hero
Doa di bawahkan oleh: 
Saudara Tot Mayers.Fonata
Dan pertemuan ini dilamjutkan dengan pembagian materi kriteria bakal calon ketua antara lain:
1. Berwibawah
2. Mempunyai jiwa kepemimpinan
3. Siap menerima kritik dan saran dari penghuni anjungan merauke maupun simpatisannya.
4. Bakal calon harus netral dalam menghadapi masalah internal penghuni anjungan merauke.
5. Aktif Kuliah
6. Bersikap dewasa dalam hal berpikir,bertindak dan berbicara
7. Sopan dan suka bergaul.
8. Bertabggung jawab menghimpun seluruh penghuni anjungan Merauke dan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut keamanan dan ketertiban di dalam Anjungan Merauke.
9. Bakal calon harus netral dalam menghadapi masalah menyangkut mabuk-mabukan atau minuman keras (Miras), pengrusakan fasilitas Anjungan Merauke yang telah tersedia.

Setelah membagikan dan membacakan Kriteria Bakal Calon,acara selanjutnya dapat di lanjutkan dengan:

Tata Cara Pemilihan
1. Peserta di berikan kesempatan untuk membentuk kelompok dengan nomor urut 1,2 dan 3 sesuai kesepakatan anggota forum anjungan Merauke.
2. Dalam Pemilihan tersebut dapat di lihat dan di sesuaikan jumlah peserta pada daftar absensi yang ada.
3. Melalui pertimbangan Quota forum yang ada, peserta di beritahukan dan diarahkan membentuk tiga kelompok, masing-masing komisi A,B dan C
4. Dari hasil pemilihan masing-masing komisi yang ada adalah:
1. Komisi A mengajukan bakal calon terkuatnnya adalah:
- Benidiktus Marlan
2. Komisi B mengajukan calon berdasarkan kesepakatan bersama yaitu:
- Petrus.Hero
3. Komisi C mengajukan calon terkuatnya berdasarkan berbagai pertimbangan dari berbagai aspek adalah:
- Saudara Yosep Diminggus.Tombi

Dari ketiga calon yang telah di pilih dan diajukan kepada Badan Pengurus Formatur,di persilahkan berdiri di depan forum dan diminta kesediaan,kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kriteria bakal calon. Dalam pemilihan Ketua,Wakil Ketua dan Sekertaris berjalan secara demokratis,aman dan tertib sesuai jumlah peserta penghuni Anjungan Merauke yang hadir pada hari ini.

Pada saat pembacaan nama-nama surat suara yang telah melakukan pemilihan langsung,di saksikan oleh dua orang anggota peserta pemilihan yang di tunjuk langsung oleh forum. Dari hasil rekapitulasi jumlah suara yang ada,suara terbanyak di raih oleh:
1. Yosep Dominggus Tombi dengan jumlah suara= 18 suara
2. Beni Marthen dengan jumlah suara= 15 suara
3. Pak Petrus.Hero dengan jumlah suara= 1 suara

Dengan rekapitulasi perhitngan suara yang ada, suara terbanyak dapat menjabat sebagai ketua penghuni anjungan Merauke,sementara yang kedua menempati posisi sebagai ketua dan yang ketiga sebagai sekertaris. Untuk pelantikan penyerahan SK kepada pengurus yang lama kepada pengurus yang baru akan di diskusikan oleh Badan Formatur pada waktu-waktu yang akan datang,berdasarkan kesepakatan forum.

Rabu, 12 Mei 2010

Hasil Pengamatan Di Kabupaten Keerom Kampung Swakarsa

Hasil Pengamatan Di Kabupaten Keerom Kampung Swakarsa

Hari: Jumad,29-April-2010
Tempat: Kabupaten Keerom Kampung Swakarsa

Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makluk di permukaan bumi dalam melangsungkan hidup secara regenerasi. Tanpa air semua makluk hidup akan mati karena kekurangan oksigen HO2 dalam tubuh manusia,hewan & tumbuh-tumbuhan. Air suda tentu bukan lagi kebutuhan sekunder,tersier,tetapi air meupakan kebutuhan primer yang di butuhkan setiap manusia dalam menjalani hidup & melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sadar maupun tidak sadar sedang melakukan suatu tindakan "pencemaran lingkungan" dengan berbagai aktivitas pembangunan di berbagai sektor yang mengarah pada kerusakan lingkungan.

Sebuah pembangunan yang sedang berlangsung di Kabupaten Keerom pada umumnya dan pada khususnya di kampung Swakarsa Kabupaten Keerom, telah terjadi kerusakan lingkungan alam sekitarnya secara khusus dan pada umumnya di Kabupaten Keerom yang dilakukan oleh tindakan manusia non-Papua. Salah satu fakta yang di temukan dalam ekosistem air adalah hampir semua warga masyarakat di Kampung Swakarsa Kabupaten Keerom rata-rata membuang limbah Organik & Non-Organik ke sungai seperti limbah kaleng-kalengan,plastik-plastik,botol-botol dan kotoran manusia,kotoran binatang,kayu-kayu & daun-daun. 

Rata-rata di Kabupaten Keerom, pemerintah kurang memperhatikan lingkungan hidup,pemerintah Kabupaten Keerom banyak mengurus kepentingan bisnis kelompok mereka ketimbang memperhatikan dan mempertahankan lingkungan hidup yang ada.Pada kesempatan lain,pemerintah Kabupaten Keerom lebih banyak mengurus politik, kepentingan membagi-bagikan uang antara sesama kelompok mereka di tingkat atas,tanpa melihat kondisi daerah yang suda rusak oleh ulah manusia Non-Papua dengan berbagai bentuk kerusakan lingkungan,termasuk salah satunya adalah Ilegal loging.Setiap malam sekitar pukul 02:45 mala Waktu Papua Barat,banyak truk-truk yang lewat dengan penuh muatan kayu balok & papan, di tutupi dengan terpal diatasnya.