Selasa, 24 November 2009

Sanggar Sarang Kelompok Cari Makan

Sanggar Semakin Kehilangan Pemilik

Melalui pantauan kami bahwa Sanggar Seni dan Budaya Kabupaten Boven Digoel yang direncanakan akan berkedudukan di wilayah Kota Jayapura, semakin banyak diminati oleh banyak kelompok kepentingan. Saudara Yohanis Yang Yong selaku sekertaris merasa bosan dengan tuntutan-tuntutan dari pada kelompok kepentingan yang tidak bertanggung jawab apabilah Sanggar itu benar-benar ada. " saya merasa bosan dengan tuntutan dari kelompok makan minum yang arah pandang tentang berdirinya sanggar ini, denga cara pandang yang tidak jelas." Mereka saling berlomba-lomba mengejar keuntungan dengan cara mengelolah issu dalam bentuk tertulis, mengklaim issu sambil kampanye untuk memperoleh makan dan minum yang layaknya. Nampaknya Ketua Formatur, Saudara Elias.Katep dilematis dengan dogmatisme dari kelompok makan-minum ini. Beliu tidak pernah sadar jika ia sedang digiring untuk mendukung kepentingan mereka, dengan tanpa sadar Saudara Elias.Katep melakukan kerja-kerja diluar prosedur organisasi, kekeliruannya selalu di pertahankannya dengan cara mengklaim bahwa ia bisa dengan segalah tindakannya yang tidak becus, dengan ketidak becusannya ia tetap mempertahankan kepentingan Kelompok, "Onani Otak ini" mereka juga ingin mengadu dombakan kami,namun tidak berhasil selama ini.

Jumat, 06 November 2009

DINAMIKA PEMBANGUNAN KABUPATEN BOVEN DIGOEL

Dinamika Pembangunan Di Kabupaten Boven Digoel Mengundang Kontroversi Dikalangan Para Elit MuMan Se-Jayapura

Pada awal bulan Oktober, setelah mengikuti perkembangan polah pikir Manusia Boven Digoel yang ada di Propinsi Papua, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, ternyata tidak terlepas dari pantauan mereka mengenai daerah asal mereka yang ada di daerah paling timur, berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guenea, yaitu Kabupaten Boven Digoel yang baru saja dimekarkan beberapa tahun yang lalu. Pandangan berpikir manusia yang hidup di Propinsi Papua, Kota Madya Jayapura, Kota Jayapura, adalah mereka yang rata-rata berpendidikan tinggi. Mereka selalu mengikuti dinamika pembangunan di Wilayah Kabupaten Boven Digoel, daerah asal mereka. Menurut pandangan mereka dalam kepemimpinan Bupati Yusak.Yaluwo banyak menimbulkan masalah, terutama masalah-masalah pembangunan, seperti bidang pendidikan,kesehatan,sosial budaya,politik, ekonomi mengalami kemerosotan.Melalui pantauan yang mereka, hal ini sangat perlu ada suatu koreksi dari berbagai pihak terutama dari kalangan Intelektual muman. Rupanya mereka memiliki keprihatinan yang sangat dalam bagi daerah tempat asal mereka yang telah dimekarkan beberapa tahun yang lalu, maka dari keprihatinan itu muncul gerakan-gerakan bawah tanah yang mereka lakukan, baik mahasiswa/i, masyarakat,kaum intelektual, untuk melakukan pengontrolan terhadap kebijakan pembangunan di daerah asal mereka tersebut. Namun dari pandangan yang menjadi sebuah keprihatinan tersebut terselip kepentingan-kepentingan mereka antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, hal inilah yang menimbulkan kontroversi diantara kedua kelompok tersebut. Kendatipun berbeda pandangan antara kedua kelompok tersebut, tetapi mereka dapat menggelar pertemuan bersama untuk pertama kali dianjungan merauke, kemudian pertemuan kedua diselenggarakan di Asrama Putri Boven Digoel-Waena. Dari hasil pertemuan tersebut mulai muncul konflik saraf antara kedua kelompok kepentingan tadi, disaat itu pulah dalam pertemuan itu mereka saling melemparkan tanggung jawab antara pihak mahasiswa dan kaum intelektual, tidak hanya itu saja,hal ini berlangsung terus hingga pada saat dialog dengan Rektor Universitas Cenderawasih inipun dari kelompok yang menamakan diri Ektrim papua ini tidak hadir dalam dialog tersebut, mereka adalah kelompok intelektual yang saling klaim kepentingan, mereka ini adalah alumni  / sering disebut dengan istilah sekarang "senioritas." Dari situlah mereka mulai dengan sikap tarik diri, tidak mau hadir,serta menyebarkan issu yang saling menjatuhkan antara kelompok kepentingan yang satu dengan kelompok kepentingan yang lainnya, mereka saling curiga bahwa kelompok yang satu lebih benar dan kelompok yang satu tidak benar,namun jika dicermati secara baik, mereka sama-sama memiliki kepentingan yang sama untuk melakukan pemerasan terhadap Bupati Kabupaten Boven Digoel. Mereka menggunakan berbagai issu untuk menarik simpati terutama masyarakat dan ke-empat basis mahasiswa-mahasiswi asal kabupaten boven digoel hanya demi mendukung kepentingan mereka. Dengan cara baku gigit, hanya demi kepentingan ini, dinamika pembangunan di berbagai bidang terus berjalan tanpa pamri terhadap kedua kelompok tersebut. Dinamika pembangunan baik positif maupun negatif yang sedang laju di daerah Kabupaten Boven Digoel ini terus laju dengan perkembangan manusia dari luar papua terutama Kabupaten Boven Digoel, dengan leluasanya mereka masuk tanpa pamri terhadap pemilik ulayat tanah adat yang menjadi hak sulung di daerah itu. Kedua kelompok ini adalah kelompok moderat dan kelompok extrim kiri yang saling mempertahankan posisi mereka sebagai penyelamat manusia boven digoel. Sayangnya masyarakat dan adik-adik mahasiswa tidak tahu dengan konspirasi kepentingan mereka, masyarakat dan mahasiswa ini sering digunakan sebagai salah satu kekuatan untuk mengancam pemerintah dan memenuhi kepentingan mereka. Masyarakat dan mahasiswa-mahasiswi ini selalu ditarik seperti sapi perahan kesana, kemari tanpa ada perubahan diantara paradigma oportunis ini. Kontroversi ini tidak pernah ada habis-habisnya mereka saling mempertahankan kedudukan dan posisi sebagai penyelamat manusia boven digoel dengan metode yang abtrak. Melalui coretan pejalan kaki ini, dapat kami simpulkan bahwa kedua-duanya tidak benar, mereka sama-sama punya kepentingan yang sama, hanya saja metode dan cara menarik simpati massa ini berbeda-beda diantara kedua kelompok yang saling mengklaim diri sebagai penyelamat manusia boven digoel diantara carut-marutnya dinamika pembangunan boven digoel, maka kesimpulan dari kami pejalan kaki ingin menyampaikan kepada publik bahwa selama ini mereka yang selalu menamakan diri sebagai kelompok ekstrim papua dan kelompok moderat papua ini, memiliki kepentingan yang sama yakni kepentingan makan dan minum, belum lagi uang dari hasil baku isap ini dipakai untuk sex dihotel,di bar,sex terhadap anak orang yang baru-baru besar, cara-cara mereka tidak muda di baca, cara mereka ini sistematis dan terorganisir, jadi masyarakat, mahasiswa dan pemuda jangan percaya kedua kelompok ini. Sementara itu, dinamika pembangunan di daerah boven digoel yang mengancam hak hidup masyarakat asli boven digoel ini lancar-lancar saja tanpa ada protes,kritik,perlawanan dari kedua kelompok rakus ini, maka mulai sekarang sampai dengan di masa-masa yang akan datang diusahakan agar kita tidak lagi menjadi korban konspirasi kepentingan kedua kelompok ini.

Senin, 02 November 2009

YUSAK UTUS INTELIJEN DATANGI RUMAH KETUA MAHASISWA/I HMPB

Kecaman Yusak Terhadap Pemuda dan Mahasiswa di Jayapura

Pada hari senin siang Bupati Kabupaten Boven Digoel Yusak.Yaluwo SH, Msi, memberikan ultimatum kepada ketua mahasiswa dan ketua kelompok pemuda yang berkoalisi. Menurut informasi langsung dari Ketua Mahasiswa-Mahasiswi Boven Digoel, yaitu saudara Bernolfus.Tingge dan Ketua Pemuda se-Kota Jayapura, yaitu Saudara Athanasius. Koknak, tentang pertemuan yang akan dilaksanakan pada sore hari nanti. Hal ini dapat disampaikan melalui Intelijen Bupati Yusak.Yaluwo,SH.Msi langsung di kediaman Ketua Himpunan Mahasiswa-Mahasiswi Boven Digoel (HMP-BD) Se-Jayapura, bahwa pertemuan boleh-boleh saja,tetapi jangan sampai menjelekan atau menjatukan nama Bupati. Pernyataan Bupati tersebut, ditanggapi serius oleh kedua pengurus yang berkoalisi melalui pertemuan pada sore hari ini, mereka menyatakan bahwa tidak ada prinsip tawar-menawar lagi, karena sudah sekian lama kami sebagai rakyat Boven Digoel menderita diatas tanah adat kami sendiri,terutama menyangkut hak-hak hidup masyarakat pribumi,hak bersuara masyarakat asli pribumi boven digoel. Selain itu juga masalah-masalah yang diangkat pada saat pertemuan tersebut adalah masalah kedudukan dikursi dewan (legislatif), masalah-masalah kasus korupsi, masalah penerimaan CPNS 20 % bagi masyarakat pribumi, 80% bagi masyarakat non pribumi, serta masalah lainnya seperti pelanggaran Ham, masalah-masalah hak-hak ulayat bagi masyarakat adat yang mempunyai hak sulung atas tanah-tanah tersebut di wilayah kota kabupaten boven digoel maupun luar wilayah kabupaten boven digoel. Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa/i, pemuda, masyarakat, berkomitmen untuk melakukan demo damai pada titik-titik yang telah disepakati bersama. Sementara itu, menurut informasih baru yang kami peroleh malam ini adalah Bupati Yusak.Yaluwo lagi tidak tenang dirumah hotelnya, beliau tidak tenang tidur, karena gerakan ini cukup membuat Bupati Yusak.Yaluwo Stress dan ini merupakan ancaman terbesar yang susah di bendung oleh kekuatan manapun, oleh sebab itu, jika Yusak.Yaluwo melukukan aksi teror pertama sebelum ada ancaman dari mahasiswa-mahasiswi dan pemuda maka Yusak.Yaluwo dinyatakan takut dan kalah sebelum bertarung.!!!!!!