Senin, 13 Juli 2015

AKSI PENCURIAN HP SAUDARA YOHANIS YANG YONG DI KEDIAMAN MARTHEN MAITA



Pada pagi hari kamis,28 Mei 2015,jam 06.00 (pagi) waktu indonesia timur (wit),saya bersama saudara Marthen Maita keluar dari rumah dengan tujuan mencari nafka hidup,saudara Marthen Maita pergi kerja proyek jalan raya ibu kota Kabupaten Boven Digoel,ia diajak oleh saudari sungguhnya Buklok yang tempat tinggalnya didepan jalan raya RT 03 Kampung Sokanggo Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel.

Sementara saya pergi ke kediaman Pak Canisius Benbop dengan keperluan mengecek keberangkatan kami ke Distrik Woropko untuk memenuhi undangan peresmian Kantor Distrik Woropko baru pada hari kamis,28 Mei 2015 jam 12.00 (siang) waktu indonesia timur (wit) dengan agenda kegiatan yang cukup padat. Namun melihat kondisi cuaca tidak mengizinkan kita menghadiri acara peresmian kantor distrik baru dengan jarak cukup jauh dari ibu kota kabupaten Boven Digoel,lagi pulah kami kesulitan kendaraan. Berbagai pertimbangan yang cukup matang membuat saya sebagai sekertaris pribadi dari Pak Canisius Benbop bersama beliau tidakberangkat ke Distrik Woropko mengikuti peresmian kantor Distrik Woropko yang baru.

Sehabis berbincang-bincang dengan Pak Canisius Benbop dirumah kediaman beliau,saya langsung pulang kerumah milik saudara Marthen Maita,saya meninggalkan kantong tas (noken) kecil kemudian menutup pintu rumah lalu pergi ke pasar bertemu dengan salah seorang pengusaha asal jawa berbincang-bincang dengannya mengenai masalah politik praktis dipasar lama sokanggo. Dipasar lama sokanggo saya bertemu dengan teman-teman,disana kami banyak berdiskusi masalah-masalah kekerasan terhadap setiap intelektual,salah satunya adalah skenario kasus kejahatan kekerasan penganiayaan terhadap saudara Yohanis Yang Yong,SE., “pada hari senin,06 April 2015,jam 09.00 (malam) waktu indonesia timur (wit) saya dianiaya saudara Heri Baweng,alias Heri Namaweng alias Herman Baweng tepatnya didepan Tokoh Miranti hingga mabok pukulan,merasa kurang puas,Heri Baweng alias Heri Namaweng alias Herman Baweng mengatakan,cukimai,kejar dia,tangkap dia,bunuh dia,ini orang jahat ini,saudara Yohanis Yang Yong mau kupuk Pak Antonius Kamenong ini,ini kupuk moderen,Pak Yohanis Yang Yong ini biasanya intip-intip,lulur-lulur,kejar-kejar,saudari Febrhyanti Ayu Kamenong.” Akhirnya massa pemuda kilo meter kosong satu (01) mengejar saya sampai dikediaman Pak Marthinus Maluop,disana saya dibelah oleh Pak Marthinus Maluop,disana saya dilindungi olehnya. Pak Marthinus Maluop mengatakan kepada kerumunan massa yang sedang mengerumuni kami berdua,”coba kamu cek baik-baik terlebih dahulu karena menurut pengamatan kami adalah ini masalah keluarga,maka saya mohon supaya kami tidak boleh terpancing dengan asutan saudara Heri Baweng.” Mendengar keterangan dari Pak Marthinus Maluop,massa pemuda kilo meter kosong satu (01) berpaling dari asutan saudara Heri Baweng sambil bertanya pada saya,dimana orang yang menganiaya engkau Pak Yohanis? Sebelum saya menjawab pertanyaan massa pemuda kilo meter kosong satu (01) itu, ada beberapa pemuda yang telah mengikuti saudara Heri Baweng ke dalam rumah Pak Antonius Kamenong. Menurut keterangan mereka,saudara Heri Baweng setelah menganiaya kaka Yohanis Yang Yong,ia ada pergi masuk ke rumah Bapak Adik Anton menurut sapaan masyarakat dikampung kilo meter kosong satu (01). Saya bersama massa pemuda km 01 tanah merah Kabupaten Boven Digoel mendatangi saudara Heri Baweng tepatnya didepan Kantor Dinas Perbatasan pada malam itu,saya mengajak saudara Heri Baweng untuk damai dengan cara saling memohon maaf dan berpegang tangan,namun saudara Heri Baweng mengatakan,saudara Yohanis Yang Yong jangan membuat saya jadi tamba marah,tunggu sampai saya punya tingkat emosional redah dulu,saya menuruti perintahnya.

Saya mengajaknya lagi,saudara Heri Baweng memberikan tangan padaku,kami berjabatan tangan didepan kantor Dinas Perbatasan Kabupaten Boven Digoel pada malam itu pulah.
Belum dengan ocehannya saudara Heri Baweng mempermalukan saya dihadapan massa KM 01,ia mengatakan,saudara Yohanis Yang Yong,engkau punya nama merah di Kabupaten Boven Digoel,jawab saya padanya,saya punya kantor ada ini,mendengar pengakuan itu,ia mengajakku masuk bersamanya kerumah Pak Antonius Kamenong,tapi saya tidak menurutinya,saya pulang ke rumah kediaman Pak Canisius Benbop dan malam itu juga saya mencari penginapan baru diperumahan Jalan Baru Ambonggo Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel,disana ada paman saya,Pak Sely Katit,ia pegawai Bank Papua Cabang Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel,malam yang sungguh larut itu,saya diterima paman saya walaupun paman Sely Katit sudah,tapi dia menerima saya dengan baik,saya menjelaskan skenario kejahatan kekerasan penganiayaan terhadap diri saya. Menanggapi keterangan saya,paman Sely Katit mengatakan,keponakan engkau boleh tinggal menyesuaikan diri,saya tinggal bersama paman Sely Katit selama dua minggu lamanya. Sayangnya kami berada figur maka terjadi kesepakatan untuk berpisah masing-masing mendukung figur politiknya.

Saya langsung pindah kerumah kediaman saudara Marthen Maita sampai testing pegawai selesai,saya akan pulang tinggal dirumah kediaman saya di kampung Mindiptanah sampai hasil tes diumumkan,kata saya pada teman Theodorus Temkorok dipasar lama Sokanggo Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel. Mendengar keterangan saya,kami berpisah dari pasar lama Sokanggo ke masing-masing rumah. Sesampai dirumah kediaman saudara Marthen Maita,saya kaget pintu suda terbuka lebar-lebar,saya jadi kaget melihat keadaan rumah dengan kondisi pintu terbuka lebar-lebar,saya periksa tas (noken) kecil yang saya tinggalkan itu ternyata tidak ada,saya cek anak-anak kasaud,masyarakat kasaud,tapi mereka saling menuding satu dengan lainnya. Mereka sembunyi anak bernama Kris itu dari hadapan saya,saya mencari anak bernama Kris itu mengelilingki kompleks itu,tapi tidak menemukannya.

Setelah kembali dari pencarian hp disekitar kompleks tersebut,anak-anak kasaud perempuan maupun laki,masyarakat mereka sampaikan ada Kristianus dibelakang ini,saya cek Kristianus anak Kasaud itu,ia mengaku saya tidak mencuri hp itu,saya kembali pergi cek di kediaman Pak Canisius Benbop di KM 01 Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel,dikediaman Pak Canisius Benbop tidak ada hp yang saya tinggalkan,maka pada kesempatan itu juga saya memberikan keterangan kepada beliau lalu saya pulang kerumah,anak-anak kasaud,masyarakat kasaud bertanya padaku,sudah dapat hp atau belum? Jawab saya pada mereka,”biarkan mereka pakai hpnya supaya mereka puas dengan kejahatan mereka.” Saya pulang ambil tas (noken) kecil menuju ke kompleks DON BOSKO lama RT 06 Kampung Sokanggo Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel.

Tidak ada komentar: